UFR INGINIERIE DU TOURISM, DU BÂTIMENT, DES SERVICES

UFR  INGINIERIE DU TOURISM, DU BÂTIMENT, DES SERVICES

Sabtu, 02 Maret 2013

The Story Of Cultures In Indonesia

This article is telling about most the typical of Indonesian people, as the writer is from indonesia, and this is the stereotype of indonesian people, this is based from my observation to what the real of indonesian people is... please enjoy!!! this can be able to print or download this document

Rabu, 27 Februari 2013

Mesjid di Kota Angers, Perancis



Setiap hari jum’at adalah hari yang menyenangkan buat saya, karena di tempat saya belajar di Universite d’Angers, saya hanya mendapatkan 1 mata kuliah yaitu Mata kuliah French Language, guru yang mengajar sngat baik namanya Stephanie Verschueren, pelajaran yang diberikan mangambil durasi selama 1 setengah jam, kami mulai jam 11:00 sampai dengan 12:30, belajarnya diselingi oleh game yaitu seperti mainan monopoli, tapi setiap dadu yang kita kocok, misalnya dadunya menunjukkan angka 6, kita harus melangkah 6 langkah kedepan lalu kita dengan partner kita akan melakukan suatu percakapan, dengan tema yang ada di tempat kotak tersebut, seru, dan we had fun on it.


Diruang kelas UFR Inginerie du tourisme, du batiment, des services

Tak terasa waktu sudah menunjukkan jam 12:30, lalu kelas kami pun selesai, kami bersapa, alors mes amis, bon weekend, itu sapaan yang membuat kita semangat untuk melakukan weekend, apa rencana saya weekend ini yaa, hmmm, biasanya kita lari di hari sabtunya, tepat di st. nicolaos, disana ada danau yang indah, kita biasanya lari didaerah sekitar situ, wow Viewnya sangat menarik , kalau pernah menonton film Breaking Down, hampir mirip dengan view di situ, disana ada taman – taman, tapi yang paling besar taman yang terakhir, taman disana dibagi 3 taman, jadi kalau capek lari kita istirahat dan duduk duduk disana, wahh kami seras pemeran pemain di film tersebut. Seru … seru.

Minggunya biasanya kami pergi ketempat apartement teman kami, dan kami melakukan pertemuan bersama sama, tidak lupa kami masak suatu masakan yang special, untuk dinikmati pada saat lunch ditempat teman kami, hari sabtu dan hari minggu disini kebanyakan tempat centre commercial banyak yang tutup, mereka kebanyakan menghabiskan waktu libur untuk berpergian ketempat – tempat yang menarik, atau berekreasi. Wah tidak seperti di Indonesia yaa, kebanyakan mereka menikmati sekali quality time bersama orang – orang disekitar mereka.
Sebelum Pertemuan dimulai, biasanya kami melakukan kegiatan Mengaji Bulanan

makanan hasil kami memasak

team kami PPI Angers


Oh yaa, saya sedikit ingin berbagi tentang cerita saya sembayang jum’at di kota Angers ini, biasanya di Angers kami disediakan makanan dan minuman kecil sebelum dan sesudah mau hendak sembayang jum’at, tempatnya beralaskan meja seperti meja buffet dan cara penyajiannya yaitu dengan cara prasmanan, kita harus self service, tapi disini tidak dikenakan biaya, itu adalah pelayanan yang diberikan oleh pihak pengurus masjid atau karena adanya orang yang dermawan untuk memberikan fasilitas tersebut. Perlu diacungkan jempol nilai solidaritas mereka..

Biasanya dari universitas kami kami naik Bus dengan nomor 9 dengan jurusan ESPACE ANJOU lalu kami berhenti di bus stop carefour saint serge, lalu kami berjalan sedikit untuk menuju mesjid tersebut, ya kurang lebih 30 menit mulai dari perjalanan naik bus + jalan kaki, disana kami berwudhu dengan air hangat, karena suhu diluar sangat lah dingin, didalam pada saat mendengarkan mimbar saja kami pakai jacket, dan kaos kaki, karena saking dinginnya kami mendengarkan khutbah yang durasinya lumayan lama, disana khutbahnya menggunakan bahasa perancis, dengan diselingi oleh bahasa arab, wahh terpaksa kami harus mendengarkan secara seksama agar mengerti apa sihh isi cerita dari yang telah diberikan, memang saking lamanya durasinya bisa kurang lebih satu jam, jadi kita bisa selesai kira kira jam 14:00, setelah sembayang jum’at kami ditawarkan makan bersama yaitu nasi yang berisikan daging sapi atau daging kambing, ini adalah masakan khas arab, karena disini kebanyakan orang imigran yang tinggal di perancis, namun disini tidak mambedakan ras atau suku atau lainnya karena perancis berprinsipkan Liberte, Egalite, Fraternite, yaitu Kebebasan, kesamaan, Kebersamaan (brotherhood).. itulah yang menyebabkan saya senang untuk tinggal disini, mungkin salah satunya hal tersebut.
para jemaah sholat jum'at

kebanyakan mereka berasal dari benua afrika, dan dari timur tengah, yang menetap diperancis

situasi pada saat selesai sholat jum'at

“Allez monsieur manger avec nous”, ada seseorang yang mennawarkan saya makan,  rasa penasaran saya timbul, masakan ini seperti yang pernah saya lihat di televisi yaitu nasi yang di tambahkan dengan potongan potongan daging lalu dimasukkan bumbu bumbu, lalu di cover atau ditutup dengan bungkus alumunium foil, lalu di masukkan kedalam oven atau tungku yang panas, warna nasinya seperti nasi goreng , muncul naluri wisata kuliner saya, hhm memang lezat masakannya, enak dan sangat tepat apabila disantapnya panas panas, namun cara memakannya kita harus sepiring besar bersama, sama, kita tidak boleh mengambilnya dipiring kecil lalu memakannya sendiri, itu sudah merupakan tradisi masyarakat arab untuk menikmatinya dengan cara seperti itu.
makan bersama

menunjukkan kerukunan sesama muslim.


Habis selesai itu kami biasanya belanja mingguan di carefour, yaa biasa nasib anak kos, belanjanya irit – irit, seperlunya aja, tapi dihitung biar cukup sampai seminggu, lumayan bisa saving uang, ketimbang makan di resto, ohh bisa ga cukup jatah bulanan, hehe.
tampak dari depan pusat pembelajaan carefour

Oke semua terima kasih sudah membaca artikel saya ini, semoga bermanfaat, amin
Nantikan tulisan saya selanjutnya yaa, salam J

Rabu, 06 Februari 2013

Chateau d’Angers

Chateau d’Angers

Pada tanggal 29 januari 2013, kami pergi ke tempat Istana atau puri atau dalam bahasa perancisnya chateau, yang dikenal dengan nama chateau d’angers, kami berempat pergi ke chateau tersebut, kami janjian dengan Bapak Kusmayadi dan Bapak Budi, disertai oleh Bapak Asep sebagai Tour Guide kami, karena beliau lebih mengenal Chateau tersebut, di entrance tarif masuk ke chateau adalah 5 euro sedangkan untuk umum bertarifkan 8 euro, kami masuk kedalam chateau tersebut dengan membawa buku panduan agar kami dapat mengenali tempat – tempat di dalam Chateau ini. 

 René  d'Angers
 


Foto dari kanan ke kiri kami bersama Pak Budi, Ikrar, Pak Kusmayadi, Rosa, saya (Okky), Dilaga. Didepan foto kami ini ada beberapa tanaman rempah-rempah eropa seperti rosemerry, dan lain-lainnya.



Chateau ini memiliki area yang lumayan luas kurang lebih 20.000 square meter, tebal dinding luarnya adalah 3 meter, sangat lah tebal, karena pada masa tersebut tempat ini digunakan sebagai benteng untuk meredam serangan dari musuh, chateau ini didukung oleh 17 menara yang sangat besar, dua tower dapat dilihat dari pintu masuk kita ke tempat tersebut, setiap tower tingginya 40 meter, tapi seiring berjalan nya abad banyak bagian tower yang rusak akibat serangan dari musuh. Namun ada satu satunya tower yang tingginya masih utuh dari dulu sampai dengan sekarang tower tersebut atau menara tersebut namanya Moulin Tower.


 Tampak Chateau dari depan dekat pintu masuk utama

SEJARAH Chateau d’Angers

René d'Anjou (seorang bangsawan Angers pada masa itu)

Pada dasarnya Chateau ini dibangun pada saat kekaisaran roman karena tempatnya strategic untuk melakukan strategi bertahan pada saat zaman perang, lalu pada abad ke 9 uskup dari Angers memberikan izin kepada Bangasawan Anjou untuk membangun castle ini di kota Angers. Itu adalah bagian dari kekaisaran Angrevin pada abad 12, namun pada tahun 1204 daerah ini ditaklukan oleh Philip II dan kebesaran Chateau ini dibangun selama cucunya yang pada saat itu masih belum beranjak dewasa namun sudah dipercaya memerintah dikekaisaran tersebut, Louis IX pada awal abad ke 13 mengambil alih kontruksi bangunan pada tahun 1234 yang menghabiskan dana 4,422 livres (mata uang pada saat itu), perkiraannya hanya 1 persen dari pendapatan pada masa itu, lalu Louis memberikannya kepada saudara lelakinya, Charles di tahun 1246.



Pada tahun 1352, Raja John II le Bon, memberikan Chateau ini kepada anak lelaki nomor duanya, Louis yang akhirnya menjadi bangsawan Anjou lalu menikah dengan anak perempuan Duke of Britany, lalu Ia memodifikasi Chateau ini, dan ditahun 1373 ia mempercayakan kepada seniman karpet Hennequin de Bruges dan Nicolas Bataille untuk mengkreasikan sebuah karpet yang akan dipajang di dalam Chateau ini hingga sekarang. Diruang kecil didalam sebuah gereja dinamakan sainte chapelle nama tersebut diberikan untuk gereja yang menyimpan sesuatu – sesuatu yang sangat lah suci ya inilah termasuk Karpet- karpet ini.

 Tapisserie d'apocalypse

Ketika kami akan melihat gambar di dalam Chateau itu saja kami harus mendengarkan video yang berdurasi kurang lebih 15 menit, lumyan lama karena di dalam kami disuguhkan gambar – gambar yang dituangkan di permadani, gambar tersebut menceritakan tentang sebuah cerita religious maka kita disarankan untuk melihatnya secara berurutan.



Chateau ini banyak sekali mengalami kehancuran maka jangan heran apabila setiap abad Chateau ini mengalami perubahan, oh iya didalam Chateau ini juga kita dapat menemukan sebuah souvenir shop, mereka menawarkan mulai dari cendramata hingga dengan buku – buku yang menceritakan sejarah tentang Chateau ini.



Tourist asing maupun manca Negara pun tertarik untuk berkunjung ke Chateau ini.

Tourists visiting Château d'Angers
Year 1997 1998 1999 2000 2001 2002
Visitor numbers 173,702 168,806 171,404 170,991 160,583 171,378
Tourist receipts €597,939 €601,754 €599,258 €553,324 €582,120 €593,759


Jika anda berkunjung ke kota Angers, tempat dimana saya tinggal sekarang, maka mampirlah sejenak ke tempat Chateau ini, dijamin berkesan dehh…

Sekian dulu yaa tulisan saya semoga bermanfaat, terima kasih nantikan tulisan saya selanjutnya…..



Minggu, 03 Februari 2013

Hari - Hari Saya Belajar di Negeri Perancis


Setibanya kami di Boarding House kami, namanya cite universitaire belle beille, saya diberikan kunci kamar bernomor A307, saya mendapatkan box untuk post, jadi  jika ada segala sesuatu yang berurusan dengan administrasi disini kebanyakan mereka menggunakan cara surat menyurat, memang rapih segala sesuatu disini semuanya termanage dengan alur dan jalurnya masing – masing dan tertata rapih. 

Sore harinya tanggal 24 januari 2013 kami bertemu dengan salah satu representative dari Persatuan Pelajar Indonesia di Angers, dia adalah Bapak Kertajadi, di PPI ia ditunjuk sebagai wakil Vice Presiden, beliau sangat membantu kami dalam mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan administrasi disini, mulai dari student card, kartu security social, kartu patnaire (atau kartu discount), SMEBA, CAF, dan masih banyak lagi yang lainnya, pada kesempatan ini saya tak lupa utnuk mengucapkan terima kasih saya yang sebesar besarnya.
 
Setelah itu kami meluncur ke restaurant kebab yang berada di Centre Ville of Angers, porsinya sangat besar dengan harga yang reasonable yaitu 7 euro plus softdrink, setelah selesai kami bergegas pergi ke galerie sonor, dimana kami berlatih menari, menyanyi, bermain alat music tradisional Indonesia seperti gamelan, dsb, takjub sekali ternyata ada seorang berkebangsaan perancis yang mengajari kami memainkan alat music tradisional Indonesia, seperti gamelan, angklung, saking penasaran saya ajak bicara ternyata dia lumayan fasih bahasa Indonesia, dia bilang saya tinggal dijogyakarta selama dua tahun, wahpantas dalam hati saya, dia sampai hapal lagu sue ora jamu juga lohh. Hebat terbesit rasa nasionalisme saya, saya bangga menjadi orang Indonesia.
Malam mulai larut, latihan kami sudah kami anggap mendekati sempurna, akhirnya kami putuskan untuk pulang ke Boarding House kami, dengan naik Tram dan Bus dengan waktu kurang lebih 20 menit dari Galeri Sonor ke cite universite, harga Tram dan Bus adalah merupakan satu paket, kita bisa memilih satu diantara keduanya atau memilih kedua – duanya,
Harganya untuk durasi 1 jam = 1 euro 40 cent, lalu kalau 24 jam = harganya 3 euro 30 cent, namun jika berlangganan harganya 19 euro perbulan, (namun kita wajib menunjukkan kartu partnaire tadi atau kartu discount).
Akhirnya sampailah kami di Bording House, setelah lelah, letih, lesu, dsb. Kami mandi, lalu kumpul lagi di kitchen para students, eh ternyata, oh lala, kami di Ordik, suruh masak untuk anggaota PPI- Angers, haah mana ngatuk lagi, tapi untungnya kami kan anak hotelier dan pariwisata jadi malu dong kalau ga bias masak, yaa akhinya kami masak soup dengan aroma ginger, lada hitam, dengan potongan potongan wortel agar warnanya menggugah selera, lalu kami memasak ayam dengan saus kecap pedas, pokoknya dijamin, magyoss. Banyak anggota PPI yang senang dengan masakan kami, disini kami seperti keluarga, ketua PPI disini adalah bapak Asep Parantika yang kebetulan adalah dosen kami di STP Sahid, beliau adalah sosok yang kreatif dan suka berorganisasi, sebenarnya banyak sekali yang harus di gali dari beliau.

Besoknya kami lelah sekali, rasanya campur aduk jetlag, habis dari perjalanan long flight, capek, homesick, pingin mengabarkan orang tua dirumah bahwa kami tiba dengan selamat disini dengan keadaan yang sehat wal afiat. Namun tanggal 25, 26, 27, 28 januari adalah puncak – puncaknya kami melakukan sesi latihan untuk tampil didepan Maire of Angers, DUBES Indonesia untuk perancis, Chairman of Universite d’Angers, dan para petinggi – petinggi lainnya yang berpengaruh di kota Angers, Perancis ini, kami harus tampil semaksimal mungkin.
Malam hari sebelum pertunjukkan kami di undang untuk makan malam oleh pihak DUBES Indonesia untuk Perancis di salah satu restaurant  di kota Angers, luar biasa makanannya sangat lezat, saya memesan smoked salmon, canard atau duck with mushed potatoes, dan dengan dessert assorted dessert pastry, yang sangat manis dan lezat, tidak lupa kami mengucapkan terima kasih Bapak atas undangannya.

Benar pas puncak hari pertunjukkan, yaitu tanggal 29 januari 2013 kami akhirnya menampilkan budaya indonesi lewat tarian, nyanyian, dan pertunjukkan alat musik tradisional indonesia, mereka sangat takjub dengan kebudayaan yang kami tampilkan, acara tersebut bertemakan Indonesia Journee, ada reporter local yang meliput pertunjukkan tersebut, kami masuk koran lokal, wahh sungguh pengalaman yang luar biasa, baru beberapa hari saja di perancis sudah mendapatkan kehormatan yang baik sekali. 



Dengan rasa senang, lega, puas, dan tentunya lelah kami bergegas untuk kembali ke Boarding House kami, diperjalanan kami pulang tidak lupa kami makan siang dengan pak Kusmayadi dan pak Budi selalu perwakilan dari yayasan Sahid, lagi- lagi kami di traktir makan oleh beliau, lalu kami berfoto – foto untuk mengabadikan moment yang baik ini, diperjalanan kami berbicara tentang apa visi, dan misi kita belajar dinegeri orang, sungguh masukan yang sangat bermanfaat buat kami, yang diberikan oleh Beliau- beliau, kami tidak boleh menyia- nyiakan kesempatan ini, kami harus menggunakan kesempatan ini dengan sebaik- baiknya, dan tentunya kami wajib menjaga baik nama Almamater Kami STP Sahid.



Seiring hari berlalu, yaitu tanggal 31 januari kami diundang untuk menghadiri acara pengenalan mahasiswa-mahasiswa, dosen- dosen, dan chairman universite d’Angers, mereka sangat simpatik, dan memiliki passion untuk explore lebih dari  potensi- potensi dari setiap Negara – Negara tempat kami berasal, khususnya tentang Tourisme, ini adalah subject yang sangat menarik untuk ditelusuri dan dikaji lebih dalam.
Sekian dulu dari saya yaa, Saudara Saudari.. nantikan tulisan saya selanjutnya

Sabtu, 02 Februari 2013

Perjalanan Saya Belajar di Negeri Perancis.

Perjalanan Saya Belajar di Negeri Perancis.



Pada tanggal 23 january 2013 pukul 17:00 WIB kami mahasiswa Double Degree program perancis Batch IV, tiba di cengkareng ditemani dengan keluarga-keluarga kami, setelah kami bertemu lalu kami mendengar berita bahwa pesawat di delay yang seharusnya 18:30 WIB sudah flight, berubah schedule menjadi 20:45 WIB, dikarenakan cuacanya yang buruk.




kami memilih Malaysia Airline, lalu setibanya di Malaysia, yaitu Kuala Lumpur dimana tempat kami transit, kami tiba disana jam 23:00 waktu setempat, lalu tiba-tiba setelah kami baru keluar Gate untuk berganti pesawat dengan tipe BOEING tidak lebih dari 10 menit, kami mendengar announcement bahwa pesawat yang akan kami tumpangi akan segera take off, lalu tanpa pikir panjang akhirnya kami bergegas untuk naik ke pesawat tersebut. Setelah kurang lebih 17 jam kami berada dipesawat terhitung dari kami check-in dipesawat di bandara Soekarno Hatta, sampai setibanya kami di Bandara Charles De Gaule, Paris Perancis.


Kami tiba disana tanggal 24 januari 2013 pukul 06:20, lalu kami mengambil luggage kami dan langsung bergegas keluar bandara, dan kami pindah Terminal dari Terminal 1 ke Terminal 2, dengan menggunakan Train Shuttle, yaitu fasilitas dari pihak Bandara, pada saat itu cuaca disana 1* C, sangatlah dingin untuk kami, kami menggunakan pakaian dingin berlapis lapis, setelah sampai di Terminal 2, kami segera mencari kereta TGV yaitu kepanjangan Train Grand Vittesse, lalu kami memesan ticket dengan harga 53 Euro atau setaraf dengan Rp. 653.000, kami menunggu sampai dengan jam 09:45, setelah kereta sampai kami naik kereta dan dalam waktu 2 jam kami akan tiba di Statiun Angers, ST Laud. Tiba disana kami melirik arah jam besar yang menunjukkan pukul 12:00 waktu setempat, perbedaan waktu dengan Indonesia adalah 6 jam, dimana Indonesia lebih awal disbanding waktu disini. Setibanya diStatiun kereta tersebut kami menanyakan ke Pusat Informasi, untungnya petugasnya sangat ramah lalu, ia mencoba menelpon pihak universitas Angers untuk menjemput kami, selang 10 menit lamanya akhirnya kami dijemput oleh mereka, lalu meraka mengantarkan kami ke tempat Boarding House, tempat dimana kami tinggal sebagai pelajar disana, kami sangat senang sekali, kami mendapatkan fasilitas yang cukup baik, dengan pembayaran dibulan pertama yang bertarifkan 399 Euro. Namun di bulan kedua kami akan mendapatkan potongan harga, karena pada bulan pertama kami harus menyerahkan deposit uang yang akan kami ambil setelah kami akan meninggalkan Boarding House tersebut.


Sekian dulu yaa, nanti blog blog saya selanjutnya.