Food and Beverage Operations

  

INTRODUCTION

Picture Set Up Table in The Breakfast

Food service Operations as we know them today in the hotels and motels evolved from early inns and other rest shelters for travelers. travelers in the ancient times needed "bed and board", along with the accomodation and food, many inns also provided alcoholic beverages and entertainment for their guest. inn keeper prepareds meals from whatever food was available. there was usually plenty of wine and beer, plus cheese, vegetables, and a variety of cakes and buns. meat, if available, include goat, beef, lamb and fish. by the time of the roman empire, inns were commonplace. 

THE MENU 

EVERYTHING STARTS with the menu. The Menu dictates much about how your operation will be organized and managed, the extent to which it will meet its goals, and even how the building itself – certainly the interior – should be designed and contructed. For the guest, the menu more than just a list of available foods, for the prodution employees, the menu dictates what foods must be prepared, for the manegers, the menu is the chief- in-house marketing and sales tool. The menu alo tells them what food and beverages must be purchased, the types of equipment they have to have, the number of workers they must hire, the skill level of those workers – in short, the menu has an impact on almost every aspect of a food service operation. Menu Pricing Style There is a wide variety of menus,reflecting the wide variety of food service operations. Menu comes in all shapes and sized. Some are printedon parchment, others are written on a blackboard. But all menus can be categorized by how the menu items on them are listed and priced. Theere basic categories of menus are : • Table d’hote • A la carte • Combination table d’hote / a la carte 

Table d’hote menu

Picture Table d"Hote Menu

  

A table d’hote menu offers a complete meal for one price. Sometimes two or ore complete meals are offered on the menu, each meal having its own price. Some table d’hote menus offer guests limited choices within the meal they select. 

A la carte menu

Picture A la Carte Menu

   

With a la carte menu, food and beverages items are listed and priced separately. Guest need not to choose a meal that has been planned for them, they can choose from the various appetizers, entrees, side dishes, and dessert listed to make up their own meal. The prices of the menu items they select are added together to determine the cost of the meal. 

Combination

Combination Menu

Many operations have menus that are combination of the table d’hote menu and a la carte menu pricing styles. Table d’hote menus may offer a selection of individually priced desserts; many a la carte menus include a vegetable and potatoed or rice with the price of the entree. A few operations have combination menus that offer an extensive list of complete meal packages and an extensive a la carte section. Chinesse and other etnic – food restaurants are most likely to feature this type of combination menu. 

MENU SCHEDULE

 

Picture Menu Schedule

Menu can also be categorized by how often they are used. Some operations have a fixed menu, other operation use cycle menu. 

 

Fixed menu

  

Picture Fixed Menu

Restaurant such as coffee shop and chain restaurants often use a single menu for several months (or longer) before replacing it with a new fixed menu. 

 

Cycle Menu

 

Picture Cycle Menu

Picture Cycle Menu 1

 

Cycle menu are designed to provide variety for the guests who eat at an operation frequently – or even daily. Institutional operations such as schools and hospitals frequently use cycle menus. Commercial opertions whose guest are likely to visit everyday – such as restaurants in isolated resorts, or downtown cafetarias – may use them.

 TYPE OF MENUS

Picture Type Of Menu

 

Menus can also be categorized by type. Theere basic types of menus are Breakfast, Lunch, Dinner menus – menu designed around the theere traditional meal periods. There are also a large number of specialty menu designed to appeal to a specific guest group or meet a specific marketing need.

 Breakfast 

 

Picture Breakfast

Breakfast menu are fairly standard. Most restaurants offer fruits, juices, eggs, cereals, pancakes, waffles, and meat suchas bacon, chicken, and beef. The keywords for the breakfast menu are simple, fast, in-expensive.

 

LUNCH 

Picture Lunch Menu

 

Like breakfast guests, lunch guests are usually in a hurry. Therefore, lunch menus must also feature menu items that are relatively easy and quick to make. Sandwiches, soups, and salads are important in many lunch menus. 

Dinner

Picture Dinner Menu

  

Dinner is the main meal of the day for the most people, and the menu items offered at dinner are heavier than character and more elaborate than those offered at breakfast or lunch. Dinner is more likely to be eaten in a leasurely fashion than brekfast or lunch because guests are often seeking a dinning experience or celebrating a special occasion at dinner. 

 

 Evaluating Menu

Picture Evaluating Menu

   

Picture Evakuating Menu 1

   

No matter how well planned and designed, a menu should be evaluated periodically, first of all management has to set standards that the menu is expected to help meet. For example, a standard for the lunch meal period might be, “The average guest check at lunch should be € 6.” A standard for dinner might be, “each dinner guest should order a food item in addition to the entree – an appetizer, a soup or salad, or a dessert.” If the standard are not meet, management must first determine if and to what extent other variables are contributing to the problem. 

Are food and beverage items meeting the operational’s quality standards ? 

are menu prices correct? 

Are food servers doing part to sell additional food items ? 

If these and other variables check out, then managers must take a serious look at the menu because the menu may not be doing its part to meet management’s goals. Management of Food and Beverage Operations. 

Picture Thai Restaurant

Keep this blog. you will need it and use it throughout your career. :) 

Author : Okky  

Thank you for reading this blog ...

 

 

Journey to Angers City

Selamat Pagi dari kota Angers, Perancis, Pada tanggal 10 Januari 2017 pukul 06:00 GMT waktu Perancis, Saya telah mendarat di negeri Napoleon ini, saya berangkat pada tanggal 9 Januari 2017, dengan maskapai penerbangan Thai Airways. Berangkat dari Jakarta, Bandara Soekarno Hatta, saya transit di Bangkok Thailand, lalu ganti pesawat dari Bangkok untuk melanjutkan perjalanan ke Paris, Charles De Gaule, Perancis.

Pada saat mendarat di Paris, Charles De Gaule, Perancis, saya keluar dari gate, lalu menuju Imigrasi untuk di Stamp di pasport saya, lalu saya ke Bagian Luggage untuk mengambil Barang – barang bawaan saya, setelah itu kurang lebih satu jam (proses dari antri di Imigrasi, lalu pick up luggage), barulah saya bisa meninggalkan bandara tersebut dengan menelusuri lorong (Sortir)

Lalu menuju Train yang menghubungkan antara terminal satu ke terminal lainnya, disini saya hendak menuju Terminal 2 (Terminal CDG2) untuk melanjutkan perjalanan dengan menggunakan kereta TGV dengan tujuan kota Angers (ST. Laud), untuk reservasi tiket sendiri saya memesan tiket di counter TGV SNCF, saya memesan tiket dengan harga pada saat itu adalah 62 Euros. Lalu saya menunggu Kereta TGV itu datang di Gate yang telah ditentukan.

Pada saat saya naik TGV, saya transit di St. Pierre, setelah tiba di la Gare St. Pierre, saya menunggu kereta selanjutnya yang tujuannya ke Angers ST. Laud proses menunggu kereta tersebut kurang lebih 30 minutes.

Di St. Laud, saya menghampiri Restaurant kebab langganan saya pada waktu beberapa tahun lalu. Untuk mengobati rasa rindu saya dengan memesan makanan kuliner ala Arabic Food yaitu Kebab. disini jika ingin mendapatkan potongan harga yang murah kita wajib menunjukkan kartu indentitas kita sebagai Pelajar, namun jika belum ada bisa juga menunjukkan dengan LOA yang kita dapat di Universite d’Angers.

Pada saat di La Gare, St. Laud untuk menuju Logement atau Appartement Saya, dapat ditempuh dengan naik Bis Nomor 1 yang tujuannya menuju Belle Beille, harga tiket Bis ini dilabel dengan kocek murah meriah yaitu dengan harga 1,50 Euros. Lalu saya turun di Universite d’Angers Belle Beille, disitu saya menyebrang jalan menuju Appartement “Cite Universitaire Lakanal” lalu menemui Madame Accuille di Reception Universitaire Lakanal dengan alamat 25 Rue Lamarck Angers 49000 Cedex.

Di tempat Accuille tersebut saya mengisi formulir untuk pemesanan logement atau dormitori, lalu saya merogoh kocek saya untuk membeli Bed Sheet, Blanquet, Pillow, and pillow case, dengan harga 25 Euros. Namun untuk pembayaran Kits ini dilakukan di office Clous, di cite universitaire belle beille. Saya baru dapat melakukan pembayaran tersebut pada keesokan hari nya karena pada saat kedatangan saya, jam telah menunjukkan waktu 16:00 sore.

Demikianlah sekedar informasi jika teman – teman ingin melanjutkan study nya di Universite d’Angers, France.

Nantikan Blog saya selanjutnya yaa :) :) :)

Perjalanan menuju Master Degree Universite d'Angers

Adalah perjalanan panjang untuk menempuh dan melanjutkan study saya program master degree jurusan Tourism and Hospitality Management Universite d'Angers. disini saya mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT yang telah menjawab doa - doa saya selama ini, terima kasih pada Ibu saya tercinta, terima kasih sebesar - besarnya kepada Guru Besar STP Sahid Bapak Kusmayadi Husein, Bapak Murhadi, Bapak Asep, Bapak Budi, Ibu Neni, Bapak Dito, Bapak Daniel, yang telah memberikan support dan doanya dalam mewujudkan impian tersebut. insya Allah dengan niat baik ini saya dapat menemukan kemudahan dan kelancaran dalam proses pembelajaran di Negeri Napoleon ini.

Dengan bekal yang mudah - mudahan mencukupi dalam living cost dan tuition fee di Angers, Perancis, saya yakin dan memiliki niat yang kuat untuk suffering di kota pelajar ini.

Banyak sekali cerita- cerita di kota Angers ini, saya juga mengucapkan bela sungkawa kepada teman karib saya, yang merupakan teman seperjuangan saya di Universite d'Angers yaitu Saudara saya Adrian Dilaga Prasetya yang telah kembali ke Rahmatullah, saya sangat menyesal dengar kabar tesebut. semoga amal dan Ibadahnya selalu diterima disisi Allah SWT. Aamiin YRA, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, semua adalah milik Allah dan akan kembali kepada NYA.

Izinkan saya meminta doa restu kepada Keluarga Angers, Ibu Diana, Ibu Wina, Ibu Hanny, dan anggota PPI Angers, saudara saya semua yang menempuh study nya di Universite d'Angers. saya pamit ingin belajar di kota Angers. mudah mudahan ilmu yang saya dapatkan menjadi Barokah dan berguna bagi orang banyak dan khalayak umum. dengan niat baik dan itikad baik ini adalah modal utama saya dalam menjalani proses kehidupan untuk kedepannya. Ammiin YRA.

Terima kasih untuk someone special yang telah memberikan saya semangat, doa dan dukungan, itu adalah kado terbesar dalam hidup saya. saya bukanlah orang yang sempurna, tapi mudah - mudahan saya bisa menjadi Pemimpin yang amanah. Mudah - mudahan perjalanan ini adalah perjalanan yang penuh Barokah dan amanah yang harus dijalanani. terima kasih pula kepada Dosen dosen STP Sahid, yang telah memberikan bantuannya kepada saya, sewaktu saya mengajar di STP Sahid, terima kasih buat Mahasiswa - mahasiswa STP Sahid kelas 24 HR 1. khususnya YOU ARE MY INSPIRATION, YOU ARE MY FUEL. mudah - mudahan diberikan kemudahan dalam menjalankan STAGE nya di Industry Pariwisata. Sukses buat kalian semua yaa. Aamiin.

Terima kasih banyak, Salam sukses buat kita semua, a bientot.

The Story Of Cultures In Indonesia

This article is telling about most the typical of Indonesian people, as the writer is from indonesia, and this is the stereotype of indonesian people, this is based from my observation to what the real of indonesian people is... please enjoy!!! this can be able to print or download this document

CULTURAL FACTORS OF INDONESIA

Publish at Calameo or read more publications.

Mesjid di Kota Angers, Perancis

Setiap hari jum’at adalah hari yang menyenangkan buat saya, karena di tempat saya belajar di Universite d’Angers, saya hanya mendapatkan 1 mata kuliah yaitu Mata kuliah French Language, guru yang mengajar sngat baik namanya Stephanie Verschueren, pelajaran yang diberikan mangambil durasi selama 1 setengah jam, kami mulai jam 11:00 sampai dengan 12:30, belajarnya diselingi oleh game yaitu seperti mainan monopoli, tapi setiap dadu yang kita kocok, misalnya dadunya menunjukkan angka 6, kita harus melangkah 6 langkah kedepan lalu kita dengan partner kita akan melakukan suatu percakapan, dengan tema yang ada di tempat kotak tersebut, seru, dan we had fun on it.

Diruang kelas UFR Inginerie du tourisme, du batiment, des services

Tak terasa waktu sudah menunjukkan jam 12:30, lalu kelas kami pun selesai, kami bersapa, alors mes amis, bon weekend, itu sapaan yang membuat kita semangat untuk melakukan weekend, apa rencana saya weekend ini yaa, hmmm, biasanya kita lari di hari sabtunya, tepat di st. nicolaos, disana ada danau yang indah, kita biasanya lari didaerah sekitar situ, wow Viewnya sangat menarik , kalau pernah menonton film Breaking Down, hampir mirip dengan view di situ, disana ada taman – taman, tapi yang paling besar taman yang terakhir, taman disana dibagi 3 taman, jadi kalau capek lari kita istirahat dan duduk duduk disana, wahh kami seras pemeran pemain di film tersebut. Seru … seru.

Minggunya biasanya kami pergi ketempat apartement teman kami, dan kami melakukan pertemuan bersama sama, tidak lupa kami masak suatu masakan yang special, untuk dinikmati pada saat lunch ditempat teman kami, hari sabtu dan hari minggu disini kebanyakan tempat centre commercial banyak yang tutup, mereka kebanyakan menghabiskan waktu libur untuk berpergian ketempat – tempat yang menarik, atau berekreasi. Wah tidak seperti di Indonesia yaa, kebanyakan mereka menikmati sekali quality time bersama orang – orang disekitar mereka.

Sebelum Pertemuan dimulai, biasanya kami melakukan kegiatan Mengaji Bulanan

makanan hasil kami memasak

team kami PPI Angers

Oh yaa, saya sedikit ingin berbagi tentang cerita saya sembayang jum’at di kota Angers ini, biasanya di Angers kami disediakan makanan dan minuman kecil sebelum dan sesudah mau hendak sembayang jum’at, tempatnya beralaskan meja seperti meja buffet dan cara penyajiannya yaitu dengan cara prasmanan, kita harus self service, tapi disini tidak dikenakan biaya, itu adalah pelayanan yang diberikan oleh pihak pengurus masjid atau karena adanya orang yang dermawan untuk memberikan fasilitas tersebut. Perlu diacungkan jempol nilai solidaritas mereka..

Biasanya dari universitas kami kami naik Bus dengan nomor 9 dengan jurusan ESPACE ANJOU lalu kami berhenti di bus stop carefour saint serge, lalu kami berjalan sedikit untuk menuju mesjid tersebut, ya kurang lebih 30 menit mulai dari perjalanan naik bus + jalan kaki, disana kami berwudhu dengan air hangat, karena suhu diluar sangat lah dingin, didalam pada saat mendengarkan mimbar saja kami pakai jacket, dan kaos kaki, karena saking dinginnya kami mendengarkan khutbah yang durasinya lumayan lama, disana khutbahnya menggunakan bahasa perancis, dengan diselingi oleh bahasa arab, wahh terpaksa kami harus mendengarkan secara seksama agar mengerti apa sihh isi cerita dari yang telah diberikan, memang saking lamanya durasinya bisa kurang lebih satu jam, jadi kita bisa selesai kira kira jam 14:00, setelah sembayang jum’at kami ditawarkan makan bersama yaitu nasi yang berisikan daging sapi atau daging kambing, ini adalah masakan khas arab, karena disini kebanyakan orang imigran yang tinggal di perancis, namun disini tidak mambedakan ras atau suku atau lainnya karena perancis berprinsipkan Liberte, Egalite, Fraternite, yaitu Kebebasan, kesamaan, Kebersamaan (brotherhood).. itulah yang menyebabkan saya senang untuk tinggal disini, mungkin salah satunya hal tersebut.

para jemaah sholat jum'at

kebanyakan mereka berasal dari benua afrika, dan dari timur tengah, yang menetap diperancis

situasi pada saat selesai sholat jum'at

“Allez monsieur manger avec nous”, ada seseorang yang mennawarkan saya makan,  rasa penasaran saya timbul, masakan ini seperti yang pernah saya lihat di televisi yaitu nasi yang di tambahkan dengan potongan potongan daging lalu dimasukkan bumbu bumbu, lalu di cover atau ditutup dengan bungkus alumunium foil, lalu di masukkan kedalam oven atau tungku yang panas, warna nasinya seperti nasi goreng , muncul naluri wisata kuliner saya, hhm memang lezat masakannya, enak dan sangat tepat apabila disantapnya panas panas, namun cara memakannya kita harus sepiring besar bersama, sama, kita tidak boleh mengambilnya dipiring kecil lalu memakannya sendiri, itu sudah merupakan tradisi masyarakat arab untuk menikmatinya dengan cara seperti itu.

makan bersama

menunjukkan kerukunan sesama muslim.

Habis selesai itu kami biasanya belanja mingguan di carefour, yaa biasa nasib anak kos, belanjanya irit – irit, seperlunya aja, tapi dihitung biar cukup sampai seminggu, lumayan bisa saving uang, ketimbang makan di resto, ohh bisa ga cukup jatah bulanan, hehe.

tampak dari depan pusat pembelajaan carefour

Oke semua terima kasih sudah membaca artikel saya ini, semoga bermanfaat, amin

Nantikan tulisan saya selanjutnya yaa, salam J

Chateau d’Angers

Chateau d’Angers

Pada tanggal 29 januari 2013, kami pergi ke tempat Istana atau puri atau dalam bahasa perancisnya chateau, yang dikenal dengan nama chateau d’angers, kami berempat pergi ke chateau tersebut, kami janjian dengan Bapak Kusmayadi dan Bapak Budi, disertai oleh Bapak Asep sebagai Tour Guide kami, karena beliau lebih mengenal Chateau tersebut, di entrance tarif masuk ke chateau adalah 5 euro sedangkan untuk umum bertarifkan 8 euro, kami masuk kedalam chateau tersebut dengan membawa buku panduan agar kami dapat mengenali tempat – tempat di dalam Chateau ini. 

 René  d'Angers

 

Foto dari kanan ke kiri kami bersama Pak Budi, Ikrar, Pak Kusmayadi, Rosa, saya (Okky), Dilaga. Didepan foto kami ini ada beberapa tanaman rempah-rempah eropa seperti rosemerry, dan lain-lainnya.

Chateau ini memiliki area yang lumayan luas kurang lebih 20.000 square meter, tebal dinding luarnya adalah 3 meter, sangat lah tebal, karena pada masa tersebut tempat ini digunakan sebagai benteng untuk meredam serangan dari musuh, chateau ini didukung oleh 17 menara yang sangat besar, dua tower dapat dilihat dari pintu masuk kita ke tempat tersebut, setiap tower tingginya 40 meter, tapi seiring berjalan nya abad banyak bagian tower yang rusak akibat serangan dari musuh. Namun ada satu satunya tower yang tingginya masih utuh dari dulu sampai dengan sekarang tower tersebut atau menara tersebut namanya Moulin Tower.

 Tampak Chateau dari depan dekat pintu masuk utama

SEJARAH Chateau d’Angers

René d'Anjou (seorang bangsawan Angers pada masa itu)

Pada dasarnya Chateau ini dibangun pada saat kekaisaran roman karena tempatnya strategic untuk melakukan strategi bertahan pada saat zaman perang, lalu pada abad ke 9 uskup dari Angers memberikan izin kepada Bangasawan Anjou untuk membangun castle ini di kota Angers. Itu adalah bagian dari kekaisaran Angrevin pada abad 12, namun pada tahun 1204 daerah ini ditaklukan oleh Philip II dan kebesaran Chateau ini dibangun selama cucunya yang pada saat itu masih belum beranjak dewasa namun sudah dipercaya memerintah dikekaisaran tersebut, Louis IX pada awal abad ke 13 mengambil alih kontruksi bangunan pada tahun 1234 yang menghabiskan dana 4,422 livres (mata uang pada saat itu), perkiraannya hanya 1 persen dari pendapatan pada masa itu, lalu Louis memberikannya kepada saudara lelakinya, Charles di tahun 1246.

Pada tahun 1352, Raja John II le Bon, memberikan Chateau ini kepada anak lelaki nomor duanya, Louis yang akhirnya menjadi bangsawan Anjou lalu menikah dengan anak perempuan Duke of Britany, lalu Ia memodifikasi Chateau ini, dan ditahun 1373 ia mempercayakan kepada seniman karpet Hennequin de Bruges dan Nicolas Bataille untuk mengkreasikan sebuah karpet yang akan dipajang di dalam Chateau ini hingga sekarang. Diruang kecil didalam sebuah gereja dinamakan sainte chapelle nama tersebut diberikan untuk gereja yang menyimpan sesuatu – sesuatu yang sangat lah suci ya inilah termasuk Karpet- karpet ini.

 Tapisserie d'apocalypse

Ketika kami akan melihat gambar di dalam Chateau itu saja kami harus mendengarkan video yang berdurasi kurang lebih 15 menit, lumyan lama karena di dalam kami disuguhkan gambar – gambar yang dituangkan di permadani, gambar tersebut menceritakan tentang sebuah cerita religious maka kita disarankan untuk melihatnya secara berurutan.

Chateau ini banyak sekali mengalami kehancuran maka jangan heran apabila setiap abad Chateau ini mengalami perubahan, oh iya didalam Chateau ini juga kita dapat menemukan sebuah souvenir shop, mereka menawarkan mulai dari cendramata hingga dengan buku – buku yang menceritakan sejarah tentang Chateau ini.

Tourist asing maupun manca Negara pun tertarik untuk berkunjung ke Chateau ini.

Tourists visiting Château d'Angers

Year	1997	1998	1999	2000	2001	2002
Visitor numbers	173,702	168,806	171,404	170,991	160,583	171,378
Tourist receipts	€597,939	€601,754	€599,258	€553,324	€582,120	€593,759

Jika anda berkunjung ke kota Angers, tempat dimana saya tinggal sekarang, maka mampirlah sejenak ke tempat Chateau ini, dijamin berkesan dehh…

Sekian dulu yaa tulisan saya semoga bermanfaat, terima kasih nantikan tulisan saya selanjutnya…..